Jumat, 04 Mei 2012

Manusia dan Cinta Kasih


Manusia dan Cinta Kasih

1. Pengertian Cinta Kasih

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta:
  • Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih (kepada) atau sangat tertarik hatinya.
  • Kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
  • Cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Dengan demikian dua kata cinta dan kasih memiliki arti tersendiri. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih bersumber dari cinta yang mendalam.



2. Cinta Menurut Ajaran Agama


Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah  tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam  kehidupan  manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang  seseorang  mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai oranglain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau  Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an:
  • Cinta diri : erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.
  • Cinta Kepada Sesama Manusia : Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya.
  • Cinta Seksual : Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual.
  • Cinta Kebapakan : Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya melainkan dorongan psikis.
  • Cinta Kepada Allah : Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual.
  • Cinta Kepada Rasul : Cinta kepada rasul menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.


3. Kasih Sayang

Kasih sayang menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
  • Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
  • Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
  • Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
  • Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.


4. Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata:
  • Mesra : perasaan simpati yang akrab.
  • Kemesraan : hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.

Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya kasih mengatakan
“jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, jika terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”.
Kemampuan mencintai memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita.

5. Pemujaan

  • Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
  • Tuhan adalah pencipta, tetapi tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memujanya.
  • Dalam surat Al-Mu’minun ayat 98: dinyatakan,”Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadirannya di dekatku.”


6. Belas Kasihan

  • Kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang dideria orang lain.
  • Pengertian rahman adalah kita menaruh perhatian (simpati) terhadap penderitaan orang lain.
  • Dalam surat Al-Qolam ayat 4: “Dan sesungguhnya engkau benar-benar, Berbudi pekerti yang luhur”.

maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.

7. Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis bersifat Ekslusif bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campur baurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupa jatuh cinta.
Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara. Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.

Referensi :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf